FILE PRADAPO

Selasa, 08 Juli 2014


  Golongan pramuka berdasarkan usia peserta didik setelah pramuka siaga adalah pramuka penggalang. Apa itu penggalang, mengapa dinamakan penggalang, kode kehormatannya, Sebagaimana telah kita ketahui bahwa berdasarkan usianya, peserta didik pramuka digolongkan dalam empat kelompok yaitu siaga, penggalang, penegak, dan pandega.
Pramuka penggalang merupakan penggolongan sekaligus sebutan bagi anggota pramuka yang telah berusia antara 11 hingga 15 tahun. Seorang pramuka resmi menjadi penggalang selain telah menginjak usia 11 tahun juga telah menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang tingkat Rakit serta mengucapkan trisatya pada upacara pelantikan yang dipimpin oleh pembinanya. Meskipun telah berusia sebelas tahun namun belum menyelesaikan SKU Penggalang Rakit, pramuka tersebut disebut sebagai Tamu Penggalang.
Penggunaan istilah ‘penggalang’, sebagaimana istilah-istilah lainnya dalam kepramukaan, diambil dari romantisme sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Kata ‘penggalang’ merujuk kepada ‘masa penggalangan persatuan dan kesatuan bangsa’ yang sitandai dengan berlangsungnya Konggres Pemuda Indonesia yang kemudian menghasilkan ‘Sumpah Pemuda’ pada tanggal 28 Oktober 1928.


Kode Kehormatan Pramuka Penggalang

Kode Kehormatan Pramuka Penggalang terdiri atas janji (satya) dan ketentuan moral (darma). Janji penggalang disebut ‘Trisatya’ sedangkan ketentuan moralnya dinamakan ‘Dasadarma’. Trisatya terdiri atas tiga butir janji sedangkan Dasadarma memuat 10 butir sikap yang kesemuanya musti ditepati dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun bunyi Trisatya dan Dasadarma untuk pramuka penggalang adalah sebagai berikut:
  Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
  • menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila,
  • menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat,
  • menepati Dasadarma.

   Dasadarma

  1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
  3. Patriot yang sopan dan kesatria.
  4. Patuh dan suka bermusyawarah.
  5. Rela menolong dan tabah.
  6. Rajin, terampil, dan gembira.
  7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
  8. Disiplin, berani, dan setia.
  9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
  10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

Jumat, 04 April 2014

Presiden SBY Ikut Berduka Setelah Meninggalnya Kak Azrul Azwar Salah Satu Putera Terbaik Bangsa Indonesia

162297_1.JPG


            Ditengah kesibukan tugas negara, Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Ani Yudhoyono melayat almarhum mantan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka masa bakti 2008-2013, Prof. Dr. dr. Azrul Azwar, MPH yang disemayamkan di ruang Auditorium Kwartir, Jalan Medan Merdeka Timur 6, Jakarta.
            Presiden beserta Ibu Ani Yudhoyono melakukan do’a dihadapan almarhum, salah satu putera terbaik bangsa.
            Almarhum kata Presiden pernah melakukan diskusi sama beliau ketika Kak Azrul memimpin senat mahasiswa FKUI ketika almahum berkunjung ke wisma Taruna AKABRI tahun 1972.
            Dengan suara yang berat, Presiden mengatakan bahwa kita kehilangan salah satu putera terbaik bangsa yang sangat konsen pada pembinaan generasi muda bangsa yang patut kita teladani.
            Tidak bersalang lama, Wakil Presiden Boediono juga melayat almarhum Azrul Azwar MPH dan menyempatkan diri berdo’a di hadapan almarhum.
            Sementara acara pelepasan dipimpin oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat RI, Agung Laksono
            Sebelumnya telah dilakukan sholat jenazah yang langsung dimpimpin oleh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 2013-2018, Dr. Adhyaksa Dault, SH, M.Si.
Inisiator Undang Undang Gerakan Pramuka yang juga Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 2008-2013, Azrul Azwar meninggal dunia, Selasa sore (1/4) pukul 17.55 WIB. Kak Azrul, begitu Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, MPH biasa disapa di lingkungan Gerakan Pramuka, meninggal di usianya yang ke-69 di Rumah Sakit RSCM, Jakarta.
Almarhum meninggalkan seorang istri, dr. Rihna Azrul Azwar, SKM dan tiga orang putera, yaitu Aidil Nusantara SE, Ilham Samudera MS, dr. Imam Dirgantara, serta lima orang cucu.
Azrul Azwar dilahirkan di Kotacane, Aceh Tenggara, Aceh, 6 Juni 1945, resmi menjabat sebagai Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka pada tanggal 10 Mei 2004. Beliau bersama pengurus Kwarnas dilantik oleh Presiden RI saat itu, Megawati Soekarno Puteri di Istana Negara. Selain pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dua masa bakti, 2003-2008 dan masa bakti 2008-2013, beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) selama dua masa bakti.
Semasa menjabat sebagai Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka sejak tahun 2003, Almarhum Azrul Azwar membuat prestasi gemilang dalam membangun image Gerakan Pramuka dengan mengusung konsep Revitalisasi Gerakan Pramuka. Konsep ini dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka pada tanggal 14 Agustus 2006.
Staf Pengajar/Guru Besar FKUI, Jakarta ini juga dikenang sebagai seorang inisiator dan berhasil mewujudkan amanat Munas Gerakan Pramuka, yaitu terbitnya Undang Undang Gerakan Pramuka nomor 12 Tahun 2010
Mantan Direktur Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Depkes RI ini meyakini bahwa Gerakan Pramuka mempunyai peranan yang besar dalam pembentukan karakter kaum muda, menanamkan cinta dan semangat kebangsaan pada kaum muda, serta meningkatkan keterampilan kaum muda, yang ketiganya dipandang penting untuk mempersiapkan kaum sebagai calon pemimpin bangsa yang tangguh pada masa depan, ujar Kak Azrul dalam buku mengenal lebih dekat Kak Azrul Azwar.
Di lingkungan  kepramukaan internasional/dunia APR/WOSM, kak Azrul juga sangat disegani dan dihormati, karena pokok-pokok pikiran beliau untuk kemajuan organisasi kepramukaan dunia. Pada Konferensi Kepramukaan Asia Pasifik di Malaysia pada 2009, beliau terpilih sebagai anggota Komite kepramukaan. Sebelumnya pada 2007, Kak Azrul bersama sejumlah tokoh kepramukaan Asia Tenggara membentuk Asean Scout Association Regional Cooperation (ASARC) dan beliau dipercaya menjadi Ketuanya. Sejumlah penghargaan kepramukaan dari berbagai negara antara lain, Thailand, Jepang, Malaysia, Singapore, Korea dan sebagainya telah beliau terima atas perannya di kepramukaan dunia ini.
Sekitar pukul 13.00 wib almarhum Kak Azrul di makamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Acara pemakaman dipimpin Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault. 

" http://pramuka.or.id/news/news.php?intID=756 "

SEBATAS PATOK TENDA
Dengarkanlah suara hati ini
Suara hati yang ingin ku dendangkan
Tak mampu untuk ku sampaikan
Kan ku ungkapkan lewat lagu ku
“Berawal dari.....perkemahan ini”
“Rasa itu pun hadir di hati ku…..”
“Menghiasi… relung sukma ku….”
      “Cinta bersemi dibumi perkemahan”
            “Oh…mungkinkah rasa cinta ini”
            “Akan abadi untuk selamanya..”
            “Rasa ini..semakin membelenggu”
            “Cinta lokasi di bumi perkemahan”
                                                                     “Akankah cintaku sebatas patok tenda..”
                                                                         “Tenda terbongkar sayonara cinta..”
         “Akankah cintaku sebatas patok tenda..”
                                                                         “Tenda terbongkar sayonara cinta..”
“Berawal dari.....perkemahan ini”
“Rasa itu pun hadir di hati ku…..”
“Menghiasi… relung sukma ku….”
“Cinta bersemi dibumi perkemahan”
                                                   “Akankah cintaku sebatas patok tenda..”
                                                        “Tenda terbongkar sayonara cinta..”
 “Akankah cintaku sebatas patok tenda..”
                                                        “Tenda terbongkar sayonara cinta..”